Minggu, 23 Februari 2014

GAMBAR

Air Cylinder









Selenoid Valve 1.0


Selenoid Valve 1.1




Master Valve

AKTUATOR

Sebelumnya kita telah membahas tentang Pneumatik dan Komponen-komponennya. Sekarang  mari kita bahas tentang Aktuator.

Aktuator
Aktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi suplai menjadi energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir.
Aktuator pneumatik dapat digolongkan menjadi 2 kelompok : gerak lurus dan
putar. :
1. Gerakan lurus (gerakan linear) :
* Silinder kerja tunggal.
* Silinder kerja ganda.
2. Gerakan putar :
* Motor udara
* Aktuator yang berputar (ayun)

A. Silinder Kerja Tunggal 
a. Definisi 
Silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang pada sisi suplai udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi batang piston silinder dikeluarkan ke atmosfir melalui saluran pembuangan. Jika lubang pembuangan tidak diproteksi dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya partikel halus dari debu ke dalam silinder yang bisa merusak seal. Apabila lubang pembuangan ini tertutup akan membatasi atau menghentikan udara yang akan dibuang pada saat silinder gerakan keluar dan gerakan akan menjadi tersentak-sentak atau terhenti. Seal terbuat dari bahan yang fleksibel yang ditanamkan di dalam piston dari logam atau plastik. Selama bergerak permukaan seal bergeser dengan permukaan silinder.
b. Prinsip Kerja
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja ke satu arah . Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder pada posisi awal dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban.

B. Silinder Ganda
a. Definisi
Silinder kerja ganda adalah sama dengan silinder kerja tunggal, tetapi tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda mempunyai dua saluran (saluran masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari
tabung silinder dan penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian penyambungan.
b. Prinsip Kerja
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir, maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.


Sabtu, 22 Februari 2014

PNEUMATIK

Kali ini saya akan menjelaskan sedikit banyak tentang Pneumatik. 

A. Pengertian Pneumatik
Pneumatik dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi prosesproses pneumatik. Udara bertekanan dalam peranannya sebagai unsur penggerak lebih banyak dilaksanakan dalam mesin-mesin perkakas dan mesin produksi. Pada modul ini akan dibahas mengenai rangkaian kontrol pneumatik untuk memecahkan masalah kontrol mesin-mesin industri yang sederhana.

B. Komponen-komponen Pneumatik

Komponen komponen utama Pneumatik adalah:
1. Air Cylinder
2. Valve

3. Air Filter, Regulator dan Lubricator

4. Control Equipment
1.    Air Cylinder

Adalah sebuah tabung pneumatic yang menghasilkan tenaga dorong dan tenaga tarik. Tenaga yang dihasilkan oleh sebuah tabung pneumatic bergantung pada dua hal:

a. Tekanan udara (Kg/cm2) yang dimasukkan

b. Luas permukaan piston dari tabung pneumatic
Apabila compress air dimasukan kedalam tabung pneumatic memiliki tekanan sebesar 5 kg/cm¬2, ini berarti bahwa pada setiap centimeter persegi permukaan piston akan bekerja gaya sebesar 5 kg. Jika luas permukaan piston dikalikan dengan 5 kg, hasilnya merupakan “gaya total” yang bekerja pada seluruh permukaan piston. Ini dinyatakan secara sederhana dengan:

GAYA = TEKANAN X LUAS
- gaya yang dihasilkan tabung (kg)

- tekanan udara (kg/cm¬2)

- luas permukaan piston (cm¬2)


2. Valve

a. Solenoid Valve

- mempunyai coil/kumparan listrik, yang bila diberi aliran listrik menjadi magnet dilihat dari jumlah coil-nya solenoid valve ada 2 jenis:
* single coil

*double coil

dilihat dari posisi-nya solenoid valve ada beberapa macam:
* 2 posisi

* 3 posisi: tengah buka, tengah tutup dll

dilihat dari jumlah lubang-nya solenoid valve terdiri dari
* 2 lubang

* 3 lubang

* 4 lubang
* 5 lubang

b. Master Valve
Sama halnya dengan solenoid valve, disini fungsi coil diganti dengan pilot / angin.

c. Mechanical Valve

3. Air Filter, Regulator Dan Lubricator
Udara yang bertekanan keluar dari tangki penampung akan melalui sebuah on/off valve. Sebelum mencapai jaringan distribusi, udara harus melewati “unit filter” atau penyaring, yang akan memisahkan kandungan air/water dari udara sehingga peralatan-peralatan terhindar dari proses pegaratan/korosi. Kemudian udara mengalir melalui alat “pengatur tekanan”/regulator yang dilengkapi dengan alat “pengukur tekanan”.

Tekanan udara dalam tangki penampung biasanya lebih tinggi dari pada tekanan yang dibutuhkan. Karena itulah alat pengatur tekanan dibutuhkan, tekanan dapat di kontrol dengan memutar tombol pengontrolnya. Untuk keperluan industri, dengan maksud supaya komponen-komponen pneumatic bisa lebih awet, masih bisa ditambahkan satu unit alat lagi yaitu “unit pelumas”/lubricator. 
Unit pelumas ini berfungsi menyemprotkan minyak pelumas/oli yang sangat halus kedalam udara bertekanan tsb.


4. Control Equipment
Macam-macam control equipment:

1. Speed Controller

Gunanya untuk mengatur kecepatan cylinder/actuator, ada dua macam type speed controller yaitu: meter – out dan meter – in.
2. Spicon Muffler (SM)
Dipakai untuk meredam suara air compress dan juga berfungsi sebagai speed controller, lazim dipasang di solenoid valve/master valve ataupun mechanical valve.

3. Exhaust Throttle valve (ES)
Dipakai untuk mengatur kecepatan cylinder.

4. Silinder
Dipakai untuk meredam suara air compress.

5. Check Valve
Berfungsi untuk mencegah aliran balik compress.

6. Shuttle Valve (SV)
Dengan 2 buah lubang supply A dan B dapat secara bergantian supply ke out put C secara langsung.

7. Quick Exhaust Valve (QV2)
Sangat baik digunakan untuk mempercepat kecepatan silinder.

8. Pilot Check Valve
Untuk menghentikan gerakan cylinder/actuator, kemudian dikondisikan pada posisi diam seperti pada break cylinde.