Kali ini saya akan menjelaskan sedikit banyak tentang Pneumatik.
A. Pengertian Pneumatik
Pneumatik dalam industri merupakan ilmu pengetahuan dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi prosesproses pneumatik. Udara bertekanan dalam peranannya sebagai unsur penggerak lebih banyak dilaksanakan dalam mesin-mesin perkakas dan mesin produksi. Pada modul ini akan dibahas mengenai rangkaian kontrol pneumatik untuk memecahkan masalah kontrol mesin-mesin industri yang sederhana.
B. Komponen-komponen Pneumatik
Komponen
komponen utama Pneumatik adalah:
1. Air Cylinder
2. Valve
3. Air Filter, Regulator dan Lubricator
4. Control Equipment
1. Air Cylinder
Adalah sebuah tabung pneumatic yang menghasilkan tenaga dorong dan tenaga
tarik. Tenaga yang dihasilkan oleh sebuah tabung pneumatic bergantung pada dua
hal:
a. Tekanan udara (Kg/cm2) yang dimasukkan
b. Luas permukaan piston dari tabung pneumatic
Apabila compress air dimasukan kedalam tabung pneumatic memiliki
tekanan sebesar 5 kg/cm¬2, ini berarti bahwa pada setiap centimeter persegi
permukaan piston akan bekerja gaya sebesar 5 kg. Jika luas permukaan piston
dikalikan dengan 5 kg, hasilnya merupakan “gaya total” yang bekerja pada
seluruh permukaan piston. Ini dinyatakan secara sederhana dengan:
GAYA = TEKANAN X LUAS
- gaya yang dihasilkan tabung (kg)
- tekanan udara (kg/cm¬2)
- luas permukaan piston (cm¬2)
2. Valve
a. Solenoid Valve
- mempunyai coil/kumparan listrik, yang bila diberi aliran listrik menjadi
magnet dilihat
dari jumlah coil-nya solenoid valve ada 2 jenis:
* single coil
*double coil
dilihat
dari posisi-nya solenoid valve ada beberapa macam:
* 2 posisi
* 3 posisi: tengah buka, tengah tutup dll
dilihat
dari jumlah lubang-nya solenoid valve terdiri dari
* 2 lubang
* 3 lubang
* 4 lubang
* 5 lubang
b. Master Valve
Sama halnya dengan solenoid valve, disini fungsi coil diganti dengan pilot /
angin.
c. Mechanical Valve
3. Air Filter,
Regulator Dan Lubricator
Udara yang bertekanan keluar dari tangki
penampung akan melalui sebuah on/off valve. Sebelum mencapai jaringan
distribusi, udara harus melewati “unit filter” atau penyaring, yang akan
memisahkan kandungan air/water dari udara sehingga peralatan-peralatan
terhindar dari proses pegaratan/korosi. Kemudian udara mengalir melalui alat
“pengatur tekanan”/regulator yang dilengkapi dengan alat “pengukur tekanan”.
Tekanan udara dalam tangki penampung biasanya
lebih tinggi dari pada tekanan yang dibutuhkan. Karena itulah alat pengatur
tekanan dibutuhkan, tekanan dapat di kontrol dengan memutar tombol
pengontrolnya. Untuk keperluan industri, dengan maksud supaya komponen-komponen
pneumatic bisa lebih awet, masih bisa ditambahkan satu unit alat lagi yaitu
“unit pelumas”/lubricator.
Unit pelumas ini berfungsi menyemprotkan minyak pelumas/oli yang sangat halus
kedalam udara bertekanan tsb.
4. Control Equipment
Macam-macam control equipment:
1. Speed Controller
Gunanya untuk mengatur kecepatan cylinder/actuator, ada dua macam type speed
controller yaitu: meter – out dan meter – in.
2. Spicon Muffler (SM)
Dipakai untuk meredam suara air compress dan juga berfungsi sebagai speed
controller, lazim dipasang di solenoid valve/master valve ataupun mechanical
valve.
3. Exhaust Throttle valve (ES)
Dipakai untuk mengatur kecepatan cylinder.
4. Silinder
Dipakai untuk meredam suara air compress.
5. Check Valve
Berfungsi untuk mencegah aliran balik compress.
6. Shuttle Valve (SV)
Dengan 2 buah lubang supply A dan B dapat secara bergantian supply ke out put C
secara langsung.
7. Quick Exhaust Valve (QV2)
Sangat baik digunakan untuk mempercepat kecepatan silinder.
8. Pilot Check Valve
Untuk menghentikan gerakan cylinder/actuator, kemudian dikondisikan pada posisi
diam seperti pada break cylinde.